Labels

RAVI-RATU-RAJA

Selasa, 08 Juli 2014

KTSP PAUD 2013

Kurikulum KTSP PAUD 2013 yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda namun mempunyai inti yang sama.

Kurikulum disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak agar dapat berkembang optimal dengan memadukan seluruh aspek pengembangan. 

Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main dan pembelajaran. Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan kata lain, kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik, waktu, dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan.

Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk pendidikan non formal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda sesuai usia anak yang dilayani.

PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering disebut dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Sedangkan PAUD nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya.

10 tips atau kiat menjadi guru PAUD

Saya ambil dari buku yang berjudul "Motivasi dan Manajemen PAUD" karangan Yunus Abidin, S.Pd M.Pd. dkk...

1. Berfikir Inovatif
Jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi sehingga selalu bervariasi dalam memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya.

2. Percaya Diri
Tentu saja sifat percaya diri dan selalu ingin berkembang ada pada diri guru yang kreatif. Tidak mudah memang menjadi seorang guru yang kreatif, karena karya apapun yang dia ciptakan harus kembali kepada anak didiknya.

3. Tidak Gaptek
Gaptek ( Gagap Teknologi ) bisa menjadi penghambat seorang guru untuk menjadi kreatif. Guru yang kreatif harus peka terhadap perkembangan jaman. Dia bisa mengkombinasikan yang bersifat "kuno" menjadi sesuatu yang menarik. Artinya bisa menggabungkan sesuatu yang kuno dengan yang modern. Misalnya, memvariasikan permainan tradisional dengan permainan modern.

4. Materi Pelajaran yang diberikan menjadi mudah dimengerti.
Tidaklah muah mentransfer ilmu dari seorang guru menuju ke anak didiknya. Namun itulah tantangan yang biasanya dihadapi oleh seorang guru. 

Minggu, 26 Januari 2014

Lima Model Pembelajaran TK

I.PENDAHULUAN
Metode pembelajaran  adalah  metode yang digunakan guru dalam  mengajar dan salah satu kunci pokok  keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.Pemilihan metode yang akan digunakan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
Menurut Roidjakkers (1984) mengatakan bahwa metode belajar harus mampu mendorong proses pertumbuhan pola laku ,membina kebiasaan dan mengembangkan kemahiran untuk penyesuaian dalam interaksi proses pembelajaran
Menurut Briggs (1977) mengatakan bahwa yang dimaksud metode belajar suatu cara penyampaian pelajaran yang melibatkan sistem pengajaran berupa seperangkat komponen-komponen terdiri dari bahan pengajaran ,tes,siswa dan guru yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengajaran
Metode pembelajaran di Taman Kanak –Kanak ,seorang guru  harus dapat menggunakan metode – metode dalam pembelajaran yang ia lakukan setiap harinya  dalam  mengajar .
Metode pembelajaran  adalah cara yang dilakukan guru untuk membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang ditetapakan .Metode metode pembelajaran yang dapat digunakan di Taman Kanak – Kanak antara lain yaitu  metode bercerita,metode bercakap-cakap,metode tanya jawab,metode  Karyawisata , metode demonstrasi, metod e sosiodrama atau bermain peran ,metode eksperimen,metode proyek ,metode  dan metode pemberian tugas.

Model Pembelajaran Atraktif di TK

Oleh: Kartini, S.Pd.
(Widyaiswara PPPG Tertulis Bidang Studi Keguruan)
Sasaran utama dalam kerangka sistem dan aktifitas persekolahan di antaranya mempersatukan pendidikan dan kreatifitas peserta didik. Tujuannya untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik termasuk potensi memberikan respon kreatif terhadap hal-hal sekitar kehidupannya. Ada yang beranggapan bahwa bila daya kreativitas peserta didik rendah, maka secara pedagogis ada yang kurang pas dalam kerangka sistem dan aktivitas persekolahan.Malik Fadjar sebagai praktisi pendidikan berpendapat selama ini proses belajar mengajar terasa rutin dan statis, kalaupun ada perubahan atau perbaikan sifatnya masih sepotong-sepotong dan parsial. Padahal pembaharuan dan perubahan tidak hanya menyangkut didaktik metodik saja, melainkan menyangkut pula aspek-aspek pedagogis, filosofis, input, proses, dan output.